
Yuk Jelajah – Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Rinjani yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia, setelah Gunung Kerinci (3.805 mdpl) yang berada di Provinsi Jambi.
Baca juga : Tak Hanya Indah, Cantigi juga Berguna bagi Pendaki Gunung
Gunung Rinjani yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan memiliki luas 75.000 hektar ini memang eksotis. Tak hanya memiliki danau bernama Segara Anak yang indah, padang sabana pun begitu memesona. Menjelajahi padang sabana, ini jika mendaki melewati jalur Sembalun, sepanjang mata memandang, tampak padang ilalang yang menakjubkan.
Baca juga : Keindahan Gunung Prau

Tentang Danau Segara Anak yang berada di ketinggian 2.003 mdpl, pesonanya tak kalah menarik dengan danau Ranu Kumbolo di Gunung Semeru, Jawa Timur. Berendam di air danau, terasa hangat. Inilah barangkali keajaiban Segara Anak, salah satu danau panas vulkanik terbesar di dunia.
Baca juga : Jelajah Gunung Slamet
Ada beberapa jalur pendakian untuk mencapai puncak Gunung Rinjani. Ada jalur Sembalun dan jalur Timbanuh yang berada di Kabupaten Lombok Timur. Ada jalur Senaru di Kabupaten Lombok Utara dan jalur Aik Berik yang berada di Kabupaten Lombok Tengah.
Baca juga : Mengajak Anak Mendaki Gunung
Banyak keindahan yang bisa ditemui di saat mendaki Gunung Rinjani. Misalnya ada keindahan bunga edelweis, keindahan samudra di atas awan, keindahan pasir dan tebing berbisik, dan masih banyak lagi yang akan menemani penjelajahan menuju ke puncak.

Belum lagi jika berada di Plawangan Sembalun, ini adalah gerbang masuk menuju puncak Rinjani. Plawangan merupakan salah satu spot terbaik Gunung Rinjani. Berada di ketinggian 2.700 mdpl, lokasi camp ground ini dipenuhi rumput dan bunga-bunga edelweis putih nan cantik.
Baca juga : Menjelajah Gunung Merbabu yang Eksotis
Keindahan Plawangan Sembalun memang indah, tampak langit malam bertaburan bintang dengan jelas. Sesekali terlihat kilatan cahaya senter para pendaki, seperti pedang-pedang yang tengah ‘berkelahi’ di bawah langit. Dan, dengan suara lembut, angin malam perlahan menyapu pepohonan pinus yang menjulang di punggung gunung. Ah, betapa eksotisnya malam hari di Plawangan Sembalun.

Baca juga :
(Yuk Jelajah/Jamal Mahfudz)